Desa Wisata di Jogja, Outbond, Wisata Alam, Suasana Desa di Jogja

Di Jogja, kita tidak hanya bisa mengunjungi tempat-tempat wisata sejarah dan budaya seperti Candi Prambanan, Museum, serta Kraton. Untuk mengenal lebih jauh tentang Jogja serta melihat sisi lain di sana, mengunjungi desa wisata bisa menjadi pilihan menarik

Sejatinya, Yogyakarta merupakan propinsi terkecil kedua di Indonesia setelah Jakarta. Namun, kondisi alam di sana cukup majemuk. Ada kawasan pesisir serta pegunungan yang semuanya memiliki pesona yang indah

Terdiri atas satu kotamadya serta empat kabupaten, DI Yogyakarta memiliki cukup banyak desa wisata yang masing-masing memiliki keunikan serta cici khas masing-masing. Yang pasti, mengunjungi desa-desa wisata di Jogja akan membuat kita kenal lebih dekat dengan daerah istimewa ini.

Berikut ini adalah daftar desa wisata yang bisa kamu jelajahi di Daerah Istimewa Yogyakarta :
  1. Desa Wisata Krebet ( Batik Kayu )
  2. Desa Wisata Kota Gede ( Perak Bakar )
  3. Desa Wisata Banyusumurup ( Kerajinan Keris )
  4. Desa Wisata Gamplong ( Tenun )
  5. Desa Wisata Brajan ( Kerajianan Bambu )
  6. Desa Wisata Wirun ( Kerajinan Gamelan )
  7. Desa Wisata Pulesari ( Agrowisata Salak Pondoh )
  8. Desa Wisata Kembang Arum
  9. Desa Wisata Penting Sari
  10. Desa Wisata Karang Tengah
  11. Desa Wisata Nglinggo
  12. Desa Wisata Manding
  13. Desa Wisata Candran
  14. Desa Wisata Tembi
  15. Desa Wisata Kasongan
  16. Desa Wisata Trumpon
  17. Desa Wisata Kebon Agung
  18. Desa Wisata Sambi
  19. Desa Wisata Brayut
  20. Desa Wisata Kelor
  21. Desa Wisata Herbal Traditional park
  22. Desa Wisata Grogol
  23. Desa Wisata Sendari
  24. Desa Wisata Sukunan
  25. Desa Wisata Ledok Sambi
  26. Desa Wisata Tanjung
  27. Desa Wisata Rumah Domes
  28. Desa Wisata Glagah ( Agrowisata Buah Naga )
  1. Kampung Wisata Tahunan
  2. Kampung Wisata Pakualaman
  3. Kampung Wisata Basen



WISATA BATIK KAYU
Kalau kamu mengira kerajinan batik itu cuma menggunakan medium kain, kamu salah besar. Di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, warganya gak menggunakan media kain untuk membatik, melainkan memakai kayu. Tapi, justru di situ daya tariknya, batik yang digambar di atas kayu oleh pengrajin menghasilkan beragam produk yang unik.Barang-barang yang dihasilkan sentra kerajinan beraneka ragam. Ada topeng, wayang dan patung kayu, gantungan kunci, cermin, kotak perhiasan, dan masih banyak lagi. Pas banget buat kamu yang lagi nyari souvenir buat oleh-oleh atau pernikahan. Proses pembuatannya juga bisa kamu lihat sendiri, gak jauh beda dengan pembuatan batik kain. Oh iya, pernak-pernik hasil kerajinan batik kayu ini juga sudah merambah pasar mancanegara lho.Yang kita tahu selama ini, batik sangat identik dengan fashion. Di Desa Wisata Krebet kita akan menemukan motif batik pada media yang tidak biasa. Bukan kemeja atau kebaya, media yang digunakan untuk melukis batik di sana adalah kayu
Yap, Desa Wisata Krebet sangat terkenal dengan batik kayu. Berbagai barang kerajinan berbahan kayu seperti gelang, topeng, box hingga patung dilukis dengan sangat cantik menggunakan motif batik sehingga memiliki nilai jual yang lebih tingi. Lokasi Desa Wisata Krebet tidak terlalu jauh dari Goa Selarong di kecamatan Kecamatan Pajangan, Bantul
Sentra Perak Kotagede
Kawasan yang sudah sejak lama disebut sebagai pusat pengrajin perak terbesar di Indonesia ini, memang mampu “membius” pengunjung dengan berbagai koleksi kerajinan yang bernilai seni tinggi. Tempat belanja perhiasan perak yang murah ini dapat ditempuh sekitar 30 menit atau 6 KM dari pusat kota Jogja. Jika anda datang ke Kotagede, disarankan pagi hari. Selain terhindar dari kemacetan, anda akan memiliki waktu luang yang cukup lama untuk memilih produk souvenir ukiran perak yang tersedia di kawasan ini.
perajin keris dan waranngka
Siapa sih yang gak kenal keris? Senjata tradisional dari Jawa ini sudah terkenal di mana-mana; kamu bisa melihatnya menghiasifilm-film silat lokal, upacara adat Jawa, bahkan sampai game dari mancanegara. Nah, di Yogyakarta, sentra kerajinan keris terletak di Desa Banyusumurup, Imogiri, Bantul.
Perajin keris di desa Banyusumurup ini memproduksi bilah keris koden atau keris yang berfungsi sebagai hiasan serta aksesorisnya, seperti warangka (sarung) dan gagangnya. Seni kerajinan keris ini diturunkan oleh Empu Djiwo Diharjo, pemilik sanggar penempa keris yang mendapatkan ilmu turun temurun dari ayahnya.Dari tangan Mbah Djiwo inilah tercipta keris pusaka yang terkenal di kalangan bangsawan dan petinggi daridalam dan luar negeri.
WISATA TENUN
Desa wisata Gamplong terletak di Jl. Raya Wates km 14 di barat kota Jogja. Transportasi menuju desa ini cukup mudah. Desa Gamplong menghasilkan kerajinan anyaman yang cukup digemari seperti taplak meja, penutup tudung saji, sampai tas anyaman yang murah. Perajin anyaman Desa Gamplong masih mengandalkan alat tenun tradisional.

Kerajinan anyaman desa Gamplong terbilang unik, karena aneka anyaman tersebut dibuat dari bahan yang “tidak umum” seperti eceng gondok, lidi kelapa, dan akar wangi. Untuk mendapatkan harga terbaik, silakan menawar agar bisa lebih murah lagi.
KERAJINAN BAMBU
Desa wisata Brajan terletak di Sendangagung Minggir Sleman Yogyakarta. Asal mula desa ini diambil dari nama Kyai Brojo Setiko yang merupakan cikal bakal atau orang yang pertama menetap di desa tersebut. Walaupun Brajan hanya sebuah desa kecil, namun masyarakatnya telah memiliki karya yang tidak hanya dikenal di Indonesia, namun juga telah menembus pasar internasional. Karya yang khas dari desa ini adalah kerajinan bambu.Di desa Brajan sebagai besar penduduknya bermatapencaharian sebagai perajin bambu. Awalnya jenis kerajinan yang dihasilkan tidak banyak jenisnya, hanya berupa besek dan ceting atau tempat nasi. Namun seiring dengan perkembangan jaman kerajinan bambu mengalami deversifikasi hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari 110 jenis kerajinan bambu. Kerajinan bambu inilah yang membawa desa Brajan menjadi lebih berkembang dan sampai saat ini diakui sebagai desa wisata. Wisatawan dapat berkunjung untuk mempelajari karya-karya kerajinan dari bambu, sekaligus dapat membeli oleh-oleh hiasan dan kerajinan dari bahan dasar bambu khas desa Brajan.Selain kerajinan dari bambu, Brajan juga memiliki kesenian yang menjadi potensi wisata. Kesenian tersebut antara lain adalah Kuntulan (seni religius Islami). Campursari, Kerawitan, Cokekan, Shalawatan. Dan juga keindahan alam pedesaan yang masih alami dan keramahan masyarakatnya akan menjadi pengalaman tersendiri bagi para wisatawan.
industri gamelan
Jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern, Desa Wirun berada di salah satu pelosok Kabupaten Sukoharjo. Desa ini telah melekat erat cara tradisional gamelan desa wirun sukoharjo jawa tengah dengan Gamelan sejak jaman nenek moyang. Dahulu kala Desa Wirun terkenal sebagai desa Pengrawit (pemain Gamelan). Setiap upacara adat selalu diselenggarakan dengan menabuh Gamelan. Tak heran jika Kehidupan seni Budaya Jawa telah mendarah daging pada penduduk desa ini. Namun kemajuan jaman rupanya juga ikut mengikis kebudayaan. Sehingga tak sedikit pembuat Gamelan dan Pengrawit yang undur dari dunia Kesenian Jawa. Oleh karena itu berbekal penguasaan ilmu Gendhing Jawa, 50 tahun yang lalu Desa Wirun berubah menjadi Desa Pengerajin Gamelan. Salah satu sentra pembuatan Gamelan yang ada di tanah Jawa.
kebon salak
pengen jalan jalan di tengah kebon salak, dan bisa bisa beli langsung ke petani salak pondoh?






Desa wisata Kembangarum merupakan desa wisata yang diresmikan pada pertengahan tahun 2005. Desa ini menawarkan edukasi dan alam sebagai sajian wisata bagi pengunjung. Program-program yang dirancang dan dibangun di desa wisata ini mengedepankan edukasi atau pendidikan bagi anak-anak khususnya. Hal ini ditunjukkan degan adanya sanggar lukis dan perpustakaan yang dibangun menarik untuk anak-anak. Perpustakaan da sanggar luis ini berada di deknat sungai dan taman sehingga menambah suasana sejuk di desa tersebut. Tentunya hal ini sangat diminati oleh anak-anak. Selain pendidikan, desa wisata Kembangarum juga menawarkan sarana permainan tradisional di halaman  pendopo yang dijadikan sanggar lukis. Berbagai permainan tradisional seperti enggrang, engklek, dakon, gobak sodor, dan lainnya dapat dimainkan di lokasi tersebut. Sungai di desa ini juga dijadikan sebagai sarana permainan. Sungai tersebut bukan merupakan sungai yang kotor dan tidak terawat, tetapi sungai ini sengaja dirawat dan dibuat sebagai arena permainan.
Kolam pemancingan ikan dan kolam renang alami merupakan arena bermain yang tidak kalah menarik. Desa wisata Kembangarum memiliki luas 13 hektar sehingga banyak obyek dan arena permainan yang dapat disajikan di desa tersebut.
Desa wisata yang satu ini masih di kabupaten Sleman tepatnya di lereng Gunung Merapi. Desa Wisata Pentingsari berada di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Saat Gunung Merapi sedang bergejolak, desa ini mungkin akan masuk dalam zona berbahaya. Namun, dibalik itu, desa ini memiliki suasana pedesaan yang benar-benar menyegarkan
Sama seperti di Tanjung. Masyarakat di Desa Wisata Pentingsari juga berprofesi sebagai petani. Suasana tradisional juga sangat terasa di desa wisata ini. Beberapa objek menarik yang bisa dikunjungi di desa wisata ini antara lain ancuran Suci Sendangsari serta batu luweng yang menjadi bagian dari perjuangan Pangeran Diponegoro dalam upaya mengusir penjajah
Dusun Pentingsari berbentuk seperti semenanjung dimana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu kali Kuning dan sebelah selatan terdapat lebah yang berupak Goa Ledok / Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon dan sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri dari dua dusun yaitu Bonorejo dan Pentingsari.
  A. Pancuran  Suci Sendangsari
Pancuran ini dipercaya oleh masyarakat dusun Pentingsari dan sekitarnya sebagai tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko Tarup bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda dengan minum atau cuci muka dengan air ini, lokasi obyek ini sangat dekat dengan nuansa mistis dan  nuansa keindahan   lembah sungai kuning.
   B. Luweng
Luweng merupakan salah satu bukti betapa luasnya perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah Belanda di Yogyakarta , luweng  pada saat itu digunakan sebagai alat masak warga dusun Pentingsari dalam menyediakan konsumsi bagi tentara Pangeran Diponegoro, disamping sebagai tempat persembunyian bila dalam posisi terdesak.
   C. Rumah Joglo
Rumah ini merupakan rumah adat di DIY dan Jawa Tengah. Rumah Joglo berada di  poros  Desa Wisata Pentingsari, disamping menampilkan  karakteristik keindahan dan budaya di rumah Joglo ini dapat digunakan sebagai tempat pertemuan, diklat, pentas seni dan budaya
  D. Wisata Alam
Kondisi lingkungan di Dewi Peri masih sangat alami hembusan udara yang sejuk, rindangnya berbagai jenis tanaman, riuhnya suara ocehan burung di alam bebas, ramahnya penduduk desa bisa  dijumpai  di sepanjang jalan dusun Pentingsari, sementara di sisi yang lain hamparan sawah, berbagai jenis tamanan sayur-sayuran yang sudah dikelola dengan system yang baik oleh penduduk memberi warna keindahan tersendiri Desa Wisata Pentingsari.
   E. Batu Dakon
Batu dakon yang ada di Dewi berbeda dengan batu dakon pada umunya yang biasa digunanakan untuk bermain anak-anak ,disamping memiliki nilai mistis batu dakon ini konon  masih ada kaitanya dengan obyek Luweng, batu ini dipercaya sebagai tempat mengatur setrategi perang dan meramal nasip   pada waktu perjuangan mengusir penjajah Belanda.
    F. Batu Persembahan
Batu Persembahan dipercaya digunakan sebagai tempat persembahan kepada ular besar yang singgah di Ponteng yang dipercaya sebagai anak dari Baru Klinting yang singgah di Gunung Merapi, bentuk persembahan dipercaya seekor kera yang datang dari Gunung Merapi tiap bulan Suro ( bulan jawa)
   G. Ponteng
Tempat pertemuan sungai Kuning dan Sungai Pawon ( tempuran ) di Ujung Selatan Dusun Pentingsari di percaya ada sebuah goa sebagai tempat singgahnya ular besar anak dari baruklinting.
   H. Jalur Traking
Kondisi alam di Desa Wisata Pentingsari yang diapait oleh Dua Sungai (Sungai Pawon dan Sungai Kuning ) sangat cocok untuk traking  remaja, anak-anak,dewasa dan orang tua dengan melewati jalur  susur sungai, melewati hamparan sawah, naik turun tebing dengan terowongan yang sangat unik dan indah, melewati ditengah h rindangnya berbagai jenis tanaman kehutanan.
Beralih ke Bantul. Ada sebuah desa wisata yang terkenal dengan jambu mete yakni Desa Wisata Karang Tengah. Desa wisata ini berada di dusun Mojolegi RT 03 Karang Tengah, Imogiri. Sekitar 2 km dari dari Makam Raja Imogiri
Atas saran dari GKR Pembayun Putri Raja Kerton Kasultanan Yogykarta, desa ini mulai ditanami jambu mete sejak tahun 2005. Tanah yang digunakan untuk menanam jambu mete merupakan tanah milik Kraton Jogja dengan luas area sekitar 60 Ha. Di desa ini setiap keluarga diberi tanggung untuk mengolah lahan 2.000 km² untuk ditanami jambu mete
Di desa ini kita juga bisa merasakan pengalaman menanam pohon jambu mete dengan mengiktui paket wisata yang ditawarkan. Ada sejumlah home stay yang bisa kita gunakan untuk bermalam di Desa Wisata Karang Tengah
Di kabupaten Kulonprogo ada sebuah desa wisata yang berada di dataran tinggi. Nama desa tersebut adalah Desa Wisata Nglinggo. Desa ini terkenal dengan perkebunan tehnya yang menyajikan pemandangan hijau pada ketinggian sekitar 800 mdpl. Desa Wisata Nglinggo berada di Kelurahan Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh. Lokasi desa wisata ini tidak terlalu jauh dari Puncak Suroloyo

Selain terkenal dengan pemandangan indah perkebunan tehnya, di desa wisata ini juga terdapat objek menarik lain yakni sebuah air terjun yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Curug Watu Jonggol.
Di kabupaten Kulonprogo ada sebuah desa wisata yang berada di dataran tinggi. Nama desa tersebut adalah Desa Wisata Nglinggo. Desa ini terkenal dengan perkebunan tehnya yang menyajikan pemandangan hijau pada ketinggian sekitar 800 mdpl. Desa Wisata Nglinggo berada di Kelurahan Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh. Lokasi desa wisata ini tidak terlalu jauh dari Puncak Suroloyo

Selain terkenal dengan pemandangan indah perkebunan tehnya, di desa wisata ini juga terdapat objek menarik lain yakni sebuah air terjun yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Curug Watu Jonggol
Manding merupakan pusat kerajinan tangan yang terbuat dari bahan kulit. Di desa wisata ini kamu bisa mendapatkan cendera mata berbahan kulit untuk oleh-oleh. Mulai dari tas, sepatu, dompet hingga jaket kulit
Desa Manding berada di kabupaten Bantul tepatnya Jalan Parangtritis Km 11. Desa ini sudah sejak lama dikenal dengan industri kerajinan kulitnya. Di desa ini banyak terdapat kios-kios yang menjual berbagai kerajinan tangan berbahan kulit
Desa Wisata Candran merupakan sebuah desa wisata bernuansa alam pertanian. Di desa ini para wisatawan bisa ikut bertani secara tradisional. Sangat menyenangkan. Desa wisata ini bahkan terkenal sebagai kampung tani internasional. Banyak turis asing yang senang megunjungi desa wisata yang sebagian besar warganya merupakan petani dan peternak ini
Yang menarik dari Desa Wisata Candran ini adalah keberadaan sebuah museum yang menyimpan berbagai peralatan tani tradisional seperti luku, garu, singkal, kejen, sambilan, lading dan caping serta berbagai peralatan pertanian tradisional lainnya. Jika ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi petani tradisional kita bisa berkunjung ke Desa Wisata Candran yang berada di dusun Mandingan, kelurahan kebonagung, kecamatan Imogiri, Bantul
Desa Wisata Tembi merupakan sebuah tempat yang sangat cocok untuk belajar budaya, khususnya budaya Jawa dengan cara yang lebih fun. Lokasi desa wisata ini berada di dusun Tembi Desa Timbulharjo, Kabupaten Bantul
Di Desa Wisata Tembi ini terdapat beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi antara lain galeri batik, sebuah cottage, sebuah restoran unik dan sebuah galeri lukisan. Di desa wisata ini juga ada Museum Rumah Budaya Tembi yang menyimpan berbagai benda bernuansa Jawa seperti keris, tombak, peralatan bertani, peralatan seni membatik hingga gamelan

Desa wisata yang satu ini mungkin sudah banyak yang tahu. Desa Kasongan yang berada di kabupaten Bantul terkenal dengan industri gerabahnya. Produksi gerabah Kasongan sudah terkenal sejak lama. Penggemar gerabah dari berbagai daerah datang ke Kasongan untuk berbelanja gerabah sebagai barang koleksi

Di desa Kasongan para wisatawan bisa belajar proses pembuatan kerajinan gerabah yang prosesnya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Detail lokasi Desa Wisata Kasongan berada di Pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekitar 7 km jika ditempuh dari pusat kota Jogja
Kamu suka buah salak? Jika iya, desa wisata yang satu ini tak boleh terlewatkan saat sedang berada di Jogja. Desa Wisata Trumpon merupakan sebuah desa wisata yang berada di dusun Trumpon, desa Merdikurejo, kecamatan Tempel, kabupaten Sleman. Desa ini terkenal dengan agrowisata salak pondoh. Tidak cuma itu, kamu juga bisa melihat pemandangan Gunung Merapi yang tampak begitu gagah melalui gardu pandang yang tersedia di sana
Di Desa Wisata Trumpon kita tak cuma bisa berkeliling melihat dari dekat pohon salak pondoh. Yang paling penting, kita bisa memetik salak pondoh langsung dari pohonnya dan memakannya langsung. Jika ingin tahu lebih jauh tentang salak, kita juga bisa bertanya-tanya tentang seluk beluk buah salak
Untuk yang menyukai suasana persawahan, Desa Wisata Kebun Agung ini juga bisa menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi. Di desa wisata ini kita bisa melakukan kegiatan seolah-olah kita adalah warga lokal yang berprofesi sebagai petani. Berbagai kegiatan seperti menanam padi, membajak sawah hingga memanennya bisa kita lakukan disini
Salah satu potensi yang dimiliki desa wisata ini adalah Bendungan Tegal. Bendungan ini membentang di aliran Sungai Opak dan telah ada sejak tahun 1997 namun baru dikembangkan sebagai objek wisata sekitar tahun 2003. Desa Wisata Kebon Agung berada di kecamatan Imogiri, Bantul
Suasana pedesaan yang nyaman dan tenang juga akan kita dapatkan di Desa Wisata Sambi. Lokasi desa wisata ini berada tidak jauh dari kawasan wisata Kaliurang yang notabene berada di lereng Gunung Merapi sehingga suasana pegunungan akan sangat terasa di desa ini
Desa wisata ini berada di jalan Kaliurang km. 19,2 dukuh Sambi, desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Untuk menikmati suasana pedesaan yang segar, kita bisa berjalan berkeliling ditemani pemandu setempat. Di desa ini juga terdapat area outbond yang berada di Ledok Sambi di dekat Kali Kuning
Keindahan sawah mungkin semakin sulit ditemukan di banyak kota di Indonesia. Sawah-sawah mulai tertutup aspal, beton atau bangunan-banguna pencakar langit. Di Desa Brayut, sawah ditawarkan untuk bermain, melepas lelah dan belajar menghargai kerja keras. Karpet padi yang membentang luas bisa anda ciptakan di sini. Mulai dari membajak sawah dengan bajak yang ditarik oleh kerbau, atau menanam padi sambil bermain lumpur.
Di pagi yang belum juga disinari mentari, para petani mulai meneteskan keringat mereka di sawah ditemani kicauan burung-burung yang bernyanyi menyambut sinar matahari yang hangat. Angin mulai berhembus membuat padi-padi yang ditanam menari meliuk-liuk lembut selembut kasih petani kepada mereka. Hari mulai siang dan bajakpun mulai membalik tanah sawah yang nantinya menjadi tempat padi tumbuh menghasilkan bulir padi sebagai sumber kehidupan. Keteguhan dan kerja keras para petani tergambar dalam kerut wajah mereka yang sesekali dihiasi senyum dan canda tawa diantara mereka.
Di desa ini anda tak hanya akan belajar tentang bagaimana bertani, tetapi dapat pula belajar memelihara ikan, memasak makanan tradisional, memainkan gamelan atau berlatih menari dengan tarian tradisional desa ini. Membuat kerajinan, melihat sunset ketika sore diantara liukan tarian padi yang kian pelan seiring perginya angin menghindari malam adalah keasyikan sendiri yang tidak ditemukan disetiap tempat.
Langit seakan menyerpih menjadi buliran-buliran bening yang segar di Desa Kelor yang menawarkan sejuta keindahannya. Sungai Bedog yang mengalir di sebelah timur desa memberikan suasana khas perdesaan di lereng Gunung Merapi. Keramahan penduduk lokal menyapa hangat ketika mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam perkampungan warga yang asri.Desa wisata ini menawarkan suasana perdesaan yang didominasi oleh penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan pembudidaya jamur. Kehidupan penduduk perdesaan jawa yang berfalsafah “nrimo ing pandum” mampu menarik perhatian pengunjung untuk merasakan bagaimana kehidupan yang bersahaja dan bersahabat dengan alam.
Arena perkemahan tersedia untuk para wisatawan yang ingin merasakan suasana asri perdesaan dengan hidup di alam secara langsung. Dengan dikelilingi oleh kebun salak yang memberikan suasana khas perdesaan di daerah sleman, area perkemahan tersebut mampu membantu untuk melupakan hiruk pikuk kehidupan sejenak. Di arena perkemahan tersebut tersedia pula arena Outbound, didukung wahana Flying Fox dan berbagai wahana permainan outbound siap menantang andreanalin pengunjung.
Beberapa rumah joglo berdiri kokoh diantara perkampungan penduduk. Bangunan joglo yang terbuat dari kayu jati tersebut mampu menunjukkan nilai sejarah nenek moyang tentang arsitektur jawa yang penuh filsafat. Wisatawan dapat menggunakan rumah joglo penuh histori tersebut untuk bermalam.
Gemericik air sungai Bedhog mampu menawarkan rasa rindu pengunjung akan suasana desa yang damai. Selain menikmati sungai Gendhol yang masih bersih dan dingin tersebut, pengunjung juga ditawarkan wahana river tracking menyusuri sungai gendhol yang melintasi desa Kelor tersebut. Petualangan menyusuri sungai tersebut mampu menyatukan pengunjung dengan alam terutama dengan suasana sungai. Pelajaran akan kelestarian alam mampu tertanam di desa wisata ini, memberikan pengunjung perasaan rindu untuk kembali lagi mengunjungi desa wisata ini.
berbagai obyek wisata yang ditawarkan desa ini adalah wisata kebun salak, sarana outbond dan permainan, susur sungai, dan kuliner.

tradisional park
Mengemas wisata dengan konsep edu dan eko-wisata di Yogyakarta.
Tradisional Park adalah sebuah wahana yang didedikasikan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang dikemas dalam berbagai bentuk aktivitas seperti pelestarian jamu, pengenalan dan pembibitan tanaman obat, pelatihan meracik jamu dan permainan dengan nuansa tradisional. Tradisional Park bertujuan untuk memperkenalkan kembali tradisi dan budaya kepada generasi penerus yang lambat laun tergerus oleh arus zaman dan modernisasi. Selain itu keberadaan Tradisional Park ini sebagai upaya membantu akan terciptaknya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berkarakter, berkepribadian unggul. Sekaligus Tradisional Park ingin berperan memberikan sebuah ruang destinasi wisata di Yogyakarta.
Tempat ini sejak beberapa tahun yang lalu memang sudah dikenal sebagai wisata herbal Merapi Farma Herbal, namun pada awal 2014 ini sudah diperluas dengan nama Tradisional Park dengan adanya beberapa fasilitas tambahan seperti: Joglo Jamu, Pondok Jamu, Pondok Makan, Embung, Arena Bermain, Camping Ground, Area Outbond dan beberapa bangunan limasan sebagai pondok inap. Terdapat juga kolam yang berisi air dengan batu-batu koral yang disusun/disebar, sehingga saat diinjak akan terasa seperti pijat refleksi, sekaligus melatih keseimbangan. Selain itu, beberapa permainan tradisional seperti menangkap ikan, menangkap belut, kolam bermain air, terapi ikan Gararupa, serta permainan lain seperti: egrang bambu, egrang bathok, teklek, dan lainnya tersedia disini.